Kamis, 20 September 2012

Cerpen

Dari Sebuah Diary Hati
Cerpen karya Andri Rusly

               “Tak Kan Pernah Ada” masih mengalun dari MP3-nya Andre. Mulutnya ikut komat-kamit mengikuti irama lagunya Geisha. Hmm, kelihatannya Andre begitu menjiwainya. Kenapa nih anak jadi termehak-mehek begini ya? Memang ada yang lain dalam diri Andre. Setelah setahun persahabatannya dengan Rere berjalan. Susah senang dilaluinya bersama. Rere memang sahabat yang baik dan manis. Mang begitu kok kenyataannya. Bukannya Andre berlebihan dalam menilainya. Sahabat yang di saat duka selalu menghibur dan di saat suka selalu hadir tuk berbagi tawa. Rere pernah bilang kalo semua saran Andre selalu diturutin dan begitupun sebaliknya. Pokoknya di mana ada Andre di situ ada Rere. Begitulah hampir setiap ada kesempatan mereka selalu pergi bersama-sama. Gak ada pikiran yang “aneh”. Gak ada perasaan apa-apa termasuk cinta!.

               Tapi kenapa Rere sampai saat ini belum juga punya cowok ? Padahal kalo dipikir-pikir Rere gak sulit untuk mendapatkan cowok. Mang sih Rere adalah tipe cewek yang sulit jatuh cinta. Gak sembarangan Rere menilai seorang cowok. Ya memang, inilah yang membuat Andre takut. Takut perasaannya hanya akan menjadi permainan waktu semata. Waktu yang entah sampai kapan akan membuat Andre terombang-ambing oleh cinta. Apakah ini cinta? Ya, ini adalah cinta. It must have been love kata Roxette. Ah, Andre terus memendam perasaannya. Sampai-sampai suatu ketika Andre dikecam oleh perasaan cemburu. Perasaan yang dulu gak pernah ada kini muncul. Cemburu saat Rere menceritakan kalo ada cowok yang naksir padanya. Apakah cemburu pertanda cinta? Kata orang cemburu tidak mencerminkan rasa cinta tapi mencerminkan kegelisahan. Aduh, Andre makin ketar-ketir aja dibuatnya. Andre benar-benar gelisah. Lama-lama tersiksa juga batinnya. Ada keinginan yang harus diutarakan. Tentang masalah perasaan Andre yang gak karuan tentang Rere. Cuma gak ada keberanian. Andre takut kalo Rere membencinya. Ini gak boleh terjadi.

               Kemudian akhirnya Andre berusaha untuk melupakannya tapi gak bisa, malah rasa sayang yang semakin membara. Apakah salah kalo Andre ingin menjalin hubungan yang lebih hangat bukan hanya sebagai seorang sahabat? Hmm, Andre harus berani. Harus berani ambil segala resikonya.

               “Rere, aku mencintaimu” kata Andre akhirnya setelah sekian lama dipendamnya. “Aku akan serius ma kamu dan mau menyayangimu seutuhnya”.

               Ia pandangi wajah Rere. Gak ada amarah di wajahnya yang ada hanya tangis. Ups, Rere menangis. Andre makin bertanya-tanya. Baru kali ini Andre melihat Rere menangis.

               “Kenapa Re? Apa kata-kata ku nyakitin perasaan kamu?”

               Rere menggeleng. Sambil masih terisak ia coba menjelaskan ke Andre. Andre siap mendengarkan jawaban Rere. Apapun itu meskipun kata “tidak” sekalipun. Dan benar juga, kata tidak yang terlontar dari mulutnya. Ya, Andre harus menerimanya. Sepeti kata Eric Segal dalam bukunya, “Cinta berarti kamu takkan sekali saja melafalkan kata sesal”. Rasanya dada terasa mau jebol, gerimis serasa hujan badai. Sepinya malam itu terasa lebih sunyi seolah hanya mereka berdua saja di alam ini. Tak ada suara hewan atau serangga yang meramaikan bumi.

               “Maafin aku ya, Ndre?” tangan Rere menggenggam jemari Andre. Andre terdiam. “Kamu pasti kecewa ma jawabanku, ya? Tapi itu bukan berarti aku gak ada ‘rasa’ ma kamu. Aku hanya takut perasaan ini hanya ilusi aja”.

               “Re, Jika cinta ini beban biarkan aku menghilang. Jika cinta ini kesalahan biarkan aku memohon maaf. Jika cinta ini hutang biarkan aku melunasinya. Tapi jika cinta ini suatu anugerah maka biarkanlah aku mencintai dan menyayangimu sampai nafas terakhirku” Andre tetap gak yakin akan perasaannya. Andre merasa Rere akan meninggalkannya selamanya. Kemudian dipeluknya Rere erat-erat. Dibelainya rambutnya dengan penuh kasih sayang.

               “Aku gak mau kehilangan sahabat yang begitu baik” kata Rere masih dalam pelukan Andre. “Biarlah hubungan kita tetap terjalin bebas tanpa terbatas ruang dan waktu. Lagipula perjalanan cinta kita nantinya bakal abadi, atau malah putus di tengah jalan? Persahabatan bisa jadi awal percintaan tapi akhir dari suatu percintaan kadang malah menjadi permusuhan. Dan aku gak mau itu terjadi pada kita, Ndre”

               Andre mulai merenungi kata-kata Rere. Dilepaskannya pelukannya kemudian dipandanginya wajah Rere dalam-dalam. Ternyata Andre masih bisa menikmati senyum manis Rere. Masih bisa merasakan sejuknya tatapan Rere. Ia gak mau kehilangan semuanya itu.

               “Aku rela menjadi lilin walau sinarnya redup tapi gak habis dimakan api bisa memberi cahaya dan menerangi hatimu” kata Andre sambil menyeka air mata di pipi Rere.

               “Iya, Ndre. Soalnya hati hanya dapat mencintai sekejap. Kaki cuma bisa melangkah jauh dan lelah. Busana tak selamanya indah dalam tubuh. Tapi memiliki sahabat sepertimu adalah keabadian yang tak mungkin kulupakan” begitu pinta Rere disambut senyum Andre. Mereka saling berpelukan lagi. Tanpa beban tanpa terbatas ruang dan waktu. Hmm… apa bisa Andre menyimpan rapat-rapat perasaannya berlama-lama ? Only time will tell…

Minggu, 16 September 2012

kesedihanku
 
Aku menangis,
Melihatmu begitu tegar menjalani kehidupan ini

Aku menangis,
Melihatmu begitu menderita menerima kenyataan pahit ini

Aku menangis,
Melihatmu terus tersenyum,disaat sebenarnya kamu menangis

Aku menangis,
Karena apa yang kamu alami,tak kuat untuk kualami

Hari lepas hari, berlalu
Dalam sisa hidupmu,
Walau bagi mereka tanpa kepastian
Namun bagimu penuh berjuta harapan

Begitu lelah,
Menapaki hari berlalu berganti hari

Begitu tegar,walau sejuta kepedihan terus menyelimuti
Dalam hari - hari penantianmu…
Untaian kata dalam berlembar kalimat
Tertulis menjadi saksi kehidupanmu
Menjadi prasasti sepeninggalanmu
Yang akan terus menjadi kenangan buat kami…

Perjuangan tiada henti mu
Dalam menghadapi berjuta liku rasa pedih, dan perih
Perjuangan tiada henti mu
Dalam menggapai angan berkilau bintang

Namun asa mu tinggal harapmu
Ketika Tuhan menginginkanmu
Tuk kembali berkumpul bersamaNya,
Hanya ikhlas yang aku punya, untuk sebuah pengorbanan tiada henti
Dari seorang gadis manis penuh budi pekerti

Selamat jalan
Keke,………….
Senyum manismu dari surga menghangatkan kami
Mengukir kebahagiaan dalam cerita singkat kehidupan seorang insani

Perjuanganmu
Pengorbananmu
Ketegaranmu

Akan selalu hidup dalam ingatan kami
Akan selalu terpatri dalam hati setiap kami
Kehidupan yang kadang kami sia-siakan secara tak pasti
Namun kini kami hargai,
Sekecil apapun yang terjadi, dalam kehidupan ini
Harus diperjuangkan dengan sepenuh hati.
Selamat jalan bidadari kecil….
Selamat jalan Keke….


Sebuah puisi untuk
Ananda Gita Sesa Wanda Cantika “KEKE”
1991 – 2006
Sebuah perjuangan seorang gadis yang luar biasa
Yang hidup dalam keberanian menghadapi kematian
Tegar, dan begitu tabah
Menghadapi semua kehendak Tuhan…….
Yang telah melawan kanker jaringan lunak ( Rhabdomyosarcoma )
Dengan ketegaran luarbiasa……
Selamat jalan anakku….
Selamat jalan sahabatku…..
Selamat jalan kekasih hatiku….
Selamat jalan adikku
Selamat jalan gadis manisku